Semarak Hari Batik Nasional di Klinik Muhammadiyah Grubugan Lemahwungkuk

CIREBON, Kamis, 2 Oktober 2025 — Suasana berbeda tampak di Klinik Muhammadiyah Grubugan Lemahwungkuk pagi ini. Seluruh karyawan dan karyawati tampak antusias mengenakan busana batik sebagai bentuk partisipasi dalam memperingati Hari Batik Nasional, yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober.Peringatan ini menjadi momentum penting dalam menumbuhkan semangat cinta budaya di tengah kesibukan pelayanan kesehatan.Batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia telah ditetapkan UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2 Oktober 2009, dan sejak itu diperingati setiap tahunnya oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk instansi pelayanan publik.

Menurut salah satu perwakilan karyawan, mengenakan batik bukan sekadar mengikuti aturan berpakaian, melainkan menjadi wujud kebanggaan atas identitas bangsa. “Kami selaku warga negara yang mengakui batik sebagai karya besar bangsa, merasa terpanggil untuk turut melestarikannya. Hari ini kami bangga memakai batik sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya Indonesia yang mendunia,” ungkapnya.

Klinik Muhammadiyah Grubugan sendiri telah menetapkan hari Kamis sebagai hari berpakaian batik, sehingga peringatan Hari Batik Nasional yang bertepatan pada Kamis tahun ini terasa semakin istimewa. Semangat nasionalisme tampak terpancar dari wajah para petugas yang tetap melayani dengan ramah dan sigap meskipun suasana tampak lebih santai dan hangat karena nuansa batik yang dikenakan.

Direktur Klinik Muhammadiyah Grubugan menyampaikan bahwa budaya harus hidup di mana pun, termasuk di fasilitas layanan kesehatan. “Kami ingin menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada seluruh pegawai, agar mereka tidak hanya bekerja profesional, tetapi juga memiliki kecintaan terhadap budaya sendiri. Karena pelayanan terbaik juga lahir dari lingkungan kerja yang memiliki karakter dan identitas,” tuturnya.

hari batik klinik muhammadiyah grubugan

Selain mengenakan batik, beberapa pasien yang datang pun tampak mengenakan pakaian batik, menciptakan sinergi antara petugas dan masyarakat. Ini menjadi bukti bahwa budaya bisa menyatukan dan menginspirasi siapa saja, bahkan di tempat yang biasanya lekat dengan kesan formal dan serius seperti klinik.

Kegiatan ini tidak hanya sebatas seremoni seragam, namun juga menjadi refleksi bahwa pelestarian budaya dapat dilakukan di mana saja dan oleh siapa saja, termasuk oleh institusi kesehatan. Dengan langkah kecil seperti ini, Klinik Muhammadiyah Grubugan berharap dapat turut andil dalam menguatkan jati diri bangsa di tengah tantangan modernitas.Melalui peringatan Hari Batik Nasional, Klinik Muhammadiyah Grubugan ingin mengajak masyarakat untuk terus mencintai dan melestarikan budaya lokal, serta menjadikan batik sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Batik bukan hanya kain, tetapi juga identitas, kebanggaan, dan warisan luhur yang harus dijaga bersama.

Kontributor

Imron Rosyadi
(Klinik Muhammmadiyah Grubugan Kota Cirebon)
Tim Media Muhammadiyah Kota Cirebon

Komentar (Tanggapan)

Satu tanggapan untuk “Semarak Hari Batik Nasional di Klinik Muhammadiyah Grubugan Lemahwungkuk”

Kirim Tanggapan