CIREBON, 20 September 2025. Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Cirebon kembali menggelar pengajian bulanan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 September 2025, bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Cirebon. Kegiatan ini menghadirkan penceramah Dr. H. Nasich Salam Suharto, Lc., LLM., yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pengadilan Agama Kota Cirebon kelahiran Yogyakarta. Pengajian ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Cirebon Drs. Puji Nirmo dan jajaran pemimpin lainnya.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Nasich mengangkat tema “Kunci Keberhasilan Dakwah Nabi Muhammad dalam Menyemai Uswah Hasanah”, bertepatan dengan momen mulia kelahiran Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Beliau membuka ceramah dengan mengingatkan bahwa majelis ilmu adalah taman surga sebagaimana sabda Nabi, “Barangsiapa yang ingin melihat taman surga, maka lihatlah majelis ilmu.” Pertemuan ini bukanlah hal yang kebetulan, melainkan kehendak Allah, yang mempunyai sifat Al-Hakim, yang Maha Bijaksana dan memiliki ilmu yang luas.
“Allah mempertemukan kita dalam majelis ini untuk memperbaiki kualitas hidup kita sebagai hamba-hamba-Nya,” ujar beliau.

Ustadz Nasich juga menyinggung peran ibunya yang kini berusia 80 tahun, namun tetap aktif dalam kegiatan pengajian baik yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah ataupun ‘Aisyiyah. Keteladanan ini menginspirasi semangat beliau dalam berdakwah dan menjadi pengingat bahwa energi spiritual sering kali bersumber dari keluarga yang istiqamah.
Ia menegaskan bahwa role model utama dalam hidup kita adalah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, bahkan penulis terkenal seperti Michael H. Hart pun menempatkan Nabi Muhammad sebagai tokoh nomor satu dari 100 tokoh berpengaruh dunia.
Ayat “Wama umiru illa liya’budullaha mukhlishina lahuddin” menjadi pengingat bahwa setiap Muslim diperintahkan untuk beribadah hanya kepada Allah dengan penuh keikhlasan.
Keberhasilan dakwah Rasulullah, menurut Ustadz Nasich, dimulai dari membangun keyakinan (akidah) yang utuh, lalu ditopang oleh nilai-nilai utama yaitu:
1. Ikhlas
2. Jujur dan Amanah
3. Keteladanan (uswah hasanah)
4. Kesabaran dalam menghadapi tantangan
5. Pemahaman mendalam (basyirah)
Beliau menegaskan, dakwah tidak cukup hanya dengan semangat, namun harus disertai dengan basyirah—pemahaman mendalam dan keyakinan yang kokoh. Ayat “Kul hadzihi sabili ad’u ilallah ‘ala bashirah” menjadi dasar penting bahwa dakwah yang sukses adalah yang dilandasi ilmu dan pemahaman yang kuat.
“Rosulullah sangat lembut terhadap kaum mukminin, namun tegas terhadap kekufuran dan kebatilan—Asyidda’u ‘alal kuffar, ruhama’u bainahum,” pungkasnya.
Pengajian ini menjadi pengingat penting bahwa kesuksesan dakwah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam bukan hanya karena mukjizat, tetapi karena keteladanan akhlak dan kesungguhan dalam membina umat. Dengan semangat seperti itu, persyarikatan Muhammadiyah diharapkan terus mencontoh keteladanan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dalam berdakwah yang mencerahkan dan membimbing umat di tengah tantangan zaman modern. (01-AF)
Tinggalkan Balasan ke Arofah FirdausBatalkan balasan