CIREBON, 17 September 2025 | Masjid Santun Muhammadiyah Kota Cirebon kembali menggelar pengajian rutin Rabu malam. Kajian kali ini menghadirkan Ustadz Dedi Ahyadi sebagai penceramah, dengan tema yang sangat inspiratif: “Ibrah dari Kisah Nabi Yusuf Alaihissalam”, yang mengupas Surat Yusuf ayat 4 sampai 28.
Dalam ceramahnya, Ustadz Dedi Ahyadi membuka dengan Surat Yusuf ayat 4, ketika Nabi Yusuf Alaihissalam menceritakan mimpinya kepada ayahnya, Nabi Ya’kub Alaihissalam, bahwa ia melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Mimpi tersebut menjadi awal dari perjalanan luar biasa seorang Nabi yang dipenuhi ujian, kesabaran, dan takdir Allah yang agung.
Beliau menjelaskan bagaimana rasa iri dan dengki mulai tumbuh dalam diri saudara-saudara Yusuf (QS Yusuf: 7–10). Mereka merencanakan pembunuhan terhadap Yusuf, namun salah seorang dari mereka mengusulkan agar Yusuf tidak dibunuh, melainkan dibuang ke dalam sumur agar diambil oleh kafilah dagang.
QS Yusuf ayat 11–14 menggambarkan bagaimana mereka meyakinkan ayah mereka untuk mengizinkan Yusuf ikut bermain bersama mereka, namun niat mereka adalah untuk menyingkirkan Yusuf. Mereka kemudian membawa Yusuf dan melemparkannya ke dalam sumur.
Dalam QS Yusuf: 19–20, datanglah sekelompok musafir yang mengambil Yusuf dari sumur dan menjualnya sebagai budak di Mesir. Meskipun mengalami peristiwa yang sangat menyakitkan, Yusuf tetap tegar dan dalam penjagaan Allah.
Kemudian dalam QS Yusuf: 21–22, Yusuf dibeli oleh seorang pembesar Mesir yang kemudian memerintah istrinya untuk memperlakukannya dengan baik. Di fase ini, Allah mulai menunjukkan hikmah-Nya dengan memberikan ilmu dan kebijaksanaan kepada Yusuf Alaihissalam.
Puncaknya, QS Yusuf ayat 23–28 mengisahkan ujian berat ketika Yusuf digoda oleh istri tuannya. Namun karena ketakwaannya, Yusuf menolak dengan tegas. Fitnah pun menimpanya, namun Allah menolongnya melalui kesaksian bukti yang menunjukkan bahwa Yusuf tidak bersalah.

Dalam penyampaiannya, Ustadz Dedi Ahyadi menekankan bahwa kisah Nabi Yusuf Alaihissalam adalah potret nyata dari:
1. Keikhlasan menghadapi ujian.
2. Kesabaran dalam menghadapi fitnah.
3. Pentingnya menjaga kehormatan diri.
4. Keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya.
“Setiap ujian pasti ada hikmahnya. Yusuf kecil yang dibuang ke sumur akhirnya menjadi orang besar di negeri Mesir. Itulah buah dari sabar, ikhlas, dan keimanan,” ujar Ustadz Dedi.
Pengajian ini dihadiri oleh warga Muhammadiyah, Aisyiyah, dan ortom, yang mengikuti dengan khidmat. Di akhir kajian, Ustadz Dedi mengajak seluruh jamaah untuk terus menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. (01-AF)
Kirim Tanggapan