CIREBON, 3 Oktober 2025. Salat Jumat di Masjid Santun Muhammadiyah Kota Cirebon mengetengahkan tema dosa-dosa besar menurut ajaran Islam. Disampaikan oleh Ustadz Aip Syarifudin, SPdI sebagai imam dan khatib. Dalam khutbahnya yang penuh hikmah, beliau mengajak jamaah untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta mewaspadai dosa-dosa besar menurut ajaran Islam.
Ustadz Aip Syarifudin membuka khutbah dengan membaca doa pembuka dari Al-Fatihah penuh keberkahan serta memaparkan beberapa ayat Al-Qur’an yang menegaskan pentingnya ketakwaan, antara lain:
QS. Ali Imran (3): 102
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam.”
Khutbah dilanjutkan dengan penjelasan tentang salah satu aspek penting dalam kehidupan umat Islam, yaitu menjauhi dosa-dosa besar (kabair) yang dapat menghancurkan amal dan mendatangkan murka Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Beliau mengutip hadits shahih dari Abu Bakrah Nufai’ bin al-Hârits Radhiyallahu anhu, di mana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Maukah aku beritahukan kepadamu dosa besar yang paling besar?” Beliau bertanya tiga kali, lalu menjawab, “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau duduk kemudian menambahkan, “Serta perkataan bohong dan saksi palsu.” (HR. al-Bukhari)

Ustadz Aip Syarifudin menjelaskan tiga dosa besar tersebut secara rinci:
Syirik kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Syirik adalah menyamakan atau menyekutukan selain Allah dalam peribadahan dan ketuhanan. Ini termasuk dosa terbesar yang tidak diampuni jika mati tanpa bertaubat. Syirik dibagi menjadi:
Rububiyah: Menganggap ada yang dapat mengatur alam semesta selain Allah.
Uluhiyah: Menyembah selain Allah atau berdoa kepada selain-Nya.
Ia menegaskan bahwa meminta pertolongan kepada kuburan wali, dukun, atau benda pusaka termasuk syirik, bertentangan dengan perintah Allah dalam QS. Luqman (31): 13,
“Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.”
Durhaka kepada orang tua.
Durhaka merupakan dosa besar yang membawa akibat berat, bahkan menghalangi jalan surga. Hadits Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa anak durhaka tidak akan masuk surga. Bentuk durhaka termasuk membentak, mencaci, mengabaikan, dan menyakiti hati orang tua secara verbal maupun tindakan.
Perkataan Bohong dan Saksi Palsu
Berkata bohong dan memberikan kesaksian palsu juga dosa besar yang merusak keadilan dan merugikan sesama manusia, menjadi perbuatan yang harus dihindari oleh umat Islam.
Ustadz Aip Syarifudin mengakhiri khutbah dengan mengajak jamaah untuk senantiasa menjaga diri dari dosa besar tersebut dan meningkatkan amal kebaikan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya.
Pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Santun Muhammadiyah ini berjalan dengan khidmat dan tertib, menjadi momentum pengingat bagi umat Islam di Kota Cirebon agar meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari. (01-AF)
Tinggalkan Balasan ke Ikhwan MaulanaBatalkan balasan