Khutbah Jum’at di Masjid Santun Muhammadiyah Kota Cirebon

USTADZ UPANG IBRAHIM AJAK JAMAAH MENJADI INSAN YANG BERSYUKUR DAN BERAKHLAK

CIREBON, 12 September 2025 — Masjid Santun Muhammadiyah Kota Cirebon kembali menyelenggarakan Salat Jumat yang diikuti antusias oleh jamaah setempat. Bertindak sebagai imam dan khatib adalah Ustadz Upang Ibrahim, yang dalam khutbahnya mengangkat tema penting tentang syukur, iman, dan perbaikan akhlak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ustadz Upang menyampaikan bahwa menjadi insan yang bersyukur kepada Allah merupakan salah satu ciri utama orang beriman. Ia juga menyinggung tentang umat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang dikenal oleh Rasulullah dari cahaya wudhu di wajah mereka, dan berhak mendapatkan syafaat di hari kiamat. Hal itu hanya bisa diraih oleh orang-orang yang menjaga iman dan takwa sebagai modal utama dalam hidup.

Dalam khutbahnya, beliau menyoroti peristiwa besar yang terjadi beberapa hari sebelumnya di Nepal, yang mirip dengan kondisi sosial di Indonesia—kerusuhan yang dipicu oleh hal-hal sepele yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Ustadz Upang mengingatkan bahwa kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Mengutip Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 96, beliau menyampaikan:

“Jika sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.”

Ia menegaskan bahwa pemimpin yang beriman dan bertakwa akan menjadi sebab turunnya rahmat Allah, namun jika hal ini diabaikan, yang muncul justru amarah, kerusakan, dan kekacauan.

Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa tugas utama Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam adalah memperbaiki akhlak manusia, sebagaimana dalam sabdanya : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” Maka, pengrusakan, penjarahan, dan kekerasan tidak bisa dibenarkan dalam ajaran Islam.

Ustadz Upang juga mengingatkan tentang kesombongan sebagai dosa pertama yang dilakukan oleh iblis. Dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 12, disebutkan bahwa ketika Allah memerintahkan iblis untuk bersujud kepada Adam, iblis menjawab : “Aku lebih baik darinya. Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.”

Hal ini mencerminkan kesombongan sebagai akar dari berbagai bentuk kerusakan moral, bahkan disebut dalam hadis bahwa “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.”

Mengakhiri khutbahnya, beliau menyoroti pentingnya menjaga lisan, sebagaimana dalam hadis Rasulullah: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.” Ustadz Upang mengajak jamaah untuk menyampaikan kebenaran dengan cara yang baik, karena cara menyampaikan sangat menentukan bagaimana kebenaran itu diterima.

Khutbah Jumat tersebut ditutup dengan doa agar umat Islam senantiasa diberi kekuatan untuk menjaga iman, memperbaiki akhlak, dan berkontribusi bagi kemaslahatan bangsa. (01-AF)

Komentar (Tanggapan)

Kirim Tanggapan